Fenomena Drone Pewawat Tanpa Awak Yang Kini Mulai Banyak Dilirik Oleh Kalangan Masyarakat Di Indonesia

Fenomena Drone pesawat tanpa awak, kini semakin banyak bermunculuan dikalangan pencintanya. Terutam profesi yang memiliki hubungan langsung dengan fungsinya.

Sedangkan kalau dari sisi kebutuhan dan tuntutan tekhnologi, saat ini banyak beberapa profesi di kalangan kita yang mengunakan Drone.

Kebanyakan alasan pengguna Drone ini adalah untuk mendapatkan sebuah hasil dokumentasi dari sisi yang berbeda. Baik itu berupa gambar atau foto hingga peliputan dengan format video.

Mungkin dari kalangan kita masih banyak yang belum tau tentang asal usul kata Drone itu sendiri. Sebelum membahas lebih jauh, yuk kita simak asal muasal dan pengertian arti kata Drone tersebut.

Arti Dan Alasan Penciptaan Drone Pesawat Tanpa Awak

Pengertian asala kata DRONE - Istilah kata Drone itu sendiri bermula pada era setelah PD-I. Dimana Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengembangkan sebuah pesawat tanpa awak yang bertujuan lebih karah military dan pertahanan  negara.

Lalu pada tahun 1935 Pesawat tanpa awak DH.82B Queen Bee (ratu lebauh) di terbangkan sebagai alat latih menembak dengan tujuan serangan terhadap lawan. Kemudian angkatan laut itu menjuluki dengan sebutan  DRONE (lebah jantan), dan istilah itu terkenal hingga sekarang.

Untuk kegiatan militer Drone dengan kontrol jarak jauh ini dikemabangkan dengan 2 fungsi penerbagannya, yaitu :

  1. Yang pertama drone yang bertugas sebagai pengintai atau mencari informasi yang dikontrol untuk kembali lagi kepangkalan.
  2. Dan yang ke dua Dron yang dirancang memang sebagai alat serang dengan dibekali senjata untuk membidik sasaran atau target.

Baca juga artikel kami : Bus Hybird Tanpa Supir

Pengertian Drone

Tekhnologi drone ini menggunakan konsep Unmanned Aerival Vehicle / UAV. Dimana dengan sistem pengontrolan terbang dari jarak jauh.

Benda ini mempunyai bentuk fisik, ukuran dan konfigurasi karakter yang berbeda - beda susuai dengan jenis dan typenya. Sistem pengontrolan penerbangan drone ada dua macam, yaitu :

  1. Drone yang dikontrol dan dikendalikan dari jarak jauh dengan kebutuhan kita.
  2. Atau bisa juga Dronr tebang secara mandri dengan memasangkan sebuah alat program yang terpasang pada tubuh pesawat.

Fenomena Drone di Indonesia

Semenjak sekitar tahun 2.000 an maraknya pengguna Drone Pesawat Tanpa Awak di tanah air semakin ramai. Banyak penggunaannya masih diopersikan secara individu.

Kemudian bermunculan lah beberapa komunitas pencinta Drone yang mencoba melibatkan beberapa lembaga pemerintahan terkait. Dimana lembaga tersebut adalah lembaga yang mempunyai kebutuhan dan fungsi yang berbeda-beda. Seperti PT Dirgantara Indonesia (DI), Lembaga Elektronik Nasional (LEN), BPPT juga LAPAN. Selain itu beberapa perguruan tinggi negri seperti UGM, ITB dan ITS juga mengembangkan tekhnologi Drone ini.

Drone milik TNI

Menurut Haryo Ajie Nogoseno, Pengamat Persenjataan Militer Indonesia mengatakan. Bahwa TNI mempunyai 2 jenis UAV/PUNA yaitu Wulung dan Heron yang merupakan hasil produksi Indonesia.

Wulung difungsikan untuk menjaga perbatasan wilayah tetapi masih sebatas sebagai pengawas. Sedangkan Heron yang teknologinya lebih canggih, akan difungsikan sebagai pengintai.

Dari Fakultas tekhnik UGM, UAV model Quadcopter yang telah di uji coba dalam pengambilan gambar Candi Borobudur pasca terjadi eruspsi Gunung Merapi. Drone jenis ini yang dikembangkan adalah dengan dengan jenis helikotper yang memilki 4 baling-baling. Pesawat ini dibekali dan pemodelan citra berbasis fotogrametri dalam sistem tekhnik pengambilan gambarnya.

Drone milik LAPAN

LSA (Lapan Surveillance Aircraft) yang dikembangkan oleh LAPAN sebagai pesawat tanpa awak ringan generasi kedua. Pesawat ini nantinya dapat digunakan untuk tujuan pemantauan kondisi bencana seperti, bencana alam, kebakaran hutan, serta pemetaan rupa bumi.

Fungsi LSA juga nantinya akan digunakan sebagai alat mengumpulkan data verifikasi dan validasi data satelit. LSA sangat efisien, karena dapat memantau lebih cepat ketimbang dengan satelit, yang harus menunggu hasil data sekitar 16 hari. Dalam pengembangan pesawat LSA, Lapan bekerjasama dengan Universitas Teknik Berlin.

Aturan Penggunana Drone di Indonesia

Hingga saat ini pengguanan terbanyak Drone di Indonesia di dominasi sebagai alat untuk kepentingan Jurnalistik. Maka Kementrian Perhubungan membuat Undang-undang No.90/2015 yang diresmikan pada 12 mei 2015.

Undang - undangnya mengatur tentang pengendalian pengoperasian pesawat tanpa awak di ruang udara yang dilayani Indonesia. Yang isinnya di antaranya adalah melarang pengoperasian Drone di kawasan udara terlarang, di kawasan udara terbatas, dan kawasan keselamatan operasi penerbangan suatu bandar udara.

Drone juga dilarang diterbangkan lebih dari ketinggian 500 kaki atau 150 m. Untuk mendapatakn ketinggian yang lebih penanggung jawab dapat meminta ijin pada Dirjen Pehubungan Udara paling lambat 14 hari sebelum dioperasikan.

Beberapa Fungsi Atas Penggunaan Drone

Pesawat Drone dijual secara bebas yang artinya siapa saja bisa memiliki dan mengoperasikanya untuk beragam kebutuhan masing-masing. Namun sampai saat ini pemanfaatan pesawat tanpa awak ini baru sebatas sebagai alat untuk pengambilan dokumntasi.

Sehingga banyak sekarang hasil dari sebuah objek foto yang diambil dari pesawat Drone bisa Anda temukan. Diantaranya yang bisa di simpulkan adalah :

  • Kepentingan Pribadi :  Hanya sebatas untuk penyalur hobi baik dilakuka individu maupun komunitas. Biasanya hanya sebatas kepentingan dekomuntasi pribadi hingga ajang sharing foto via sosial media.
  • Kepentinga Profesional : Pemanfaatnnya lebih kearah komersil yang berhubungan dengan sebuah produk jual. Seperti dokumnteasi jurnalistik, video promosi bahkan hingga industri perfilman dan militer.

Tips Seputar Drone

Cara merawat Drone

  • Usahakan kondisi batrai tidak total habis, sisahkan 30% - 50% dalam kondisi tersimpan.
  • Perhatikan bentuk baling-baling, segera ganti bila ditemukan kondisi baling-baling yang patah / rusak.
  • Pastikan motor pesawat dalam kondisi bersih dan terawat, agar baling-baling dapat berputar normal sehingga pengontroalan penerbangan selalu stabil.

Tips menerbangkan Drone

  • Pastikan faktor keselamatan, jangan sampai baling-baling yang sedang kondisi berputrar mengenai tangan. Karna bisa mengakbatkan cidera dan jaringan kulit bisa teluka serius.
  • Pilihlah lokasi penerbangan yang luas dan aman saat melakukan manuver Drone.
  • Selalu dalam pengontrolan yang seksama, terutama dalam hal kelistrikan atau baterai. Walau sebenarnya fitur status daya batrai bisa dimonitor secara otomatis.
  • Pilihlah juga tempat sites dan tempat mendarat yang aman. Sehingga jangan samapai menimpa orang yang ada di bawahnya. Karena kisaran berat Drone itu sendiri antara 2kg - 8kg.

Tips Bagi operator (pilot)

  • Diharapkan lakukan latihan sederhana bagi pemula untuk memperlancara tekhnik penerbagan, disarankan minimal mepunyai pengetahuan dasar tentang aeromodeling.
  • Bagi yang sudah terbiasa selalu perhatikan kondisi sekitar yang dapat menggangu kelancaran pengoperasian Drone. Kecepatan angin sangat berpengaruh besar disini dalam kebrhasilan sebuah penerbagan.
  • Selalu perhatikan signal, dengan jangkauan jarak yang melebihi kekuatan signal pengontroalan pun mejadi semakinlemah dan mungkin hilang kendali. Akibatnya Drone akan jatuh.
  •  Selalu gunakan sistem "Auto Home" bagi pemula.
Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.